Saturday, April 30, 2016

Sujud Syahwi

Sujud Sahwi
Sahwi dalam bahasa artinya lupa atau lalai, dan dalam ilmu fiqih adalah lupa sesuatu di dalam sholat. Sujud sahwi ialah dua sujud yang dilakukan sesudah tasyahhud akhir sebelum salam dan hukumnya sunnah muakkadah bagi yang meninggalkan suatu perintah atau mengerjakan suatu yang terlarang didalam shalat. Hal ini dikerjakan untuk menutup kecacatan dalam pelaksanaan sholat karena lupa.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : ” إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلَاثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ، ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ ، فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلَاتَهُ ، وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لِأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ (رواه مسلم)
Dari Abu Said Al-khudry sesungguhnya Rasulallah saw bersabda: “Apabila salah seorang di

Sholat SunnaH

Sholat Sunnah
Shalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib dilakukan oleh setiap muslim tapi sunnah (berpahala) jika dilakukannya. Sesuatu yang sunnah akan lebih baik jika dilaksanakan karena bisa menambal sulam kekurangan ibadah kita.
Shalat sunah terbagi atas 2 bagian

Sholat Sunnah Bukan Rawatib Tidak Dilakukan Berjama’ah

1- Sholat sunnah bukan rawatib Tidak Dilakukan Berjama’ah
Ada beberapa shalat sunah bukan rawatib yang tidak dilakukan secara berjama’ah, diantaranya:

Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah

Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah
Ada beberpa sunah bukan rawatib yang dilakukan secara berjama’ah, yaitu:
  • sholat teraweh
Sholat Tarawih
Shalat tarawih hukumnya mustahab (sunah) menurut ijma’ ulama,
عَنْ أَبِي هرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُهُمْ في قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أنْ يَأمُرَهُمْ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه الشيخان)
Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw pernah menggalakkan sahabatnya berqiam Ramadhan tanpa menyuruh mereka dengan kesungguhan (ini menunjukkan bukan suatu kewajiban), lalu beliau bersabda: “Barangsiapa menegakkan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap balasan dari Allah, niscaya diampuni dosa yang telah lalu.” (HR Muttafaqun ‘alaih).
Adapun bilangan raka’atnya adalah 20 raka’at dengan sepuluh salam, dianjurkan agar dilakukannya

Shalat Berjama'ah

Shalat Berjama’ah
Shalat berjama’ah hukumnya fardhu kifayah bagi laki-laki merdeka, menetap (tidak musafir) dan mempunyai pakaian. Hal ini merupakan suatu pemandangan indah yang mencerminkan syi’ar Islam dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan), sesungguhnya orang islam itu bersaudara.
Shalat jama’ah pahalnya lebih dari shalat sendiri dengan 27 kali lipat ganjaran (pahala), sesuai dengan sabda Rasulallah saw: